Pria berdarah Tionghoa ini merupakan tangan pertama peredaran ayam Pecinan di Singkawang karena semua peternak membeli indukan darinya. Waktu saya tanyai darimana beliau mendapatkan ayam Pecinan, beliau mengatakan bahwa ayam ini sudah dipelihara turun temurun. Sebenarnya ayam Pecinan adalah nama yang saya sematkan agar lebih mudah untuk menandai ayam ini. Sedangkan Bapak Asau sendiri lebih suka menyebut ayamnya ayam kampung biasa. Sejak dahulu, bapak Asau tidak pernah membeli ayam dari luar, sehingga ayam Pecinan peliharaan Bapak Asaulah yang merupakan Turunan murni ayam pecinan. Karena keterbatasan tempat, Bapak Asau tidak memelihara dalam jumlah besar, lagipula pekerjaan aslinya adalah seorang petani. Mulai dari sinilah Bumenstar berupaya mengoptimalkan kualitas ayam Pecinan. kami memesan DOC dalam jumlah banyak, lalu akan mensortirnya tiap periode tertentu hingga terpilih Indukan untuk dijadikan Grandparent stock. Ayam pecinan ini sangat diminati oleh masyarakat Tionghoa terutama saat - saat upacara keagamaan dan sembayang kubur.
0 Comments